Toga Simbol Kebijaksanaan dan Tradisi Akademik

Toga, pakaian panjang yang sering diasosiasikan dengan acara kelulusan, adalah simbol penting dalam dunia pendidikan dan budaya. Penggunaannya yang khas pada momen-momen seremonial menjadikannya sesuatu yang ikonik dan penuh makna. Namun, tahukah Anda sejarah dan filosofi di balik toga? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang toga, mulai dari asal-usulnya hingga relevansinya di era modern.


Sejarah dan Asal-Usul Toga

Awal Mula Toga di Roma Kuno

Toga berasal dari Roma Kuno, sekitar abad ke-8 SM, sebagai pakaian sehari-hari yang dikenakan oleh warga negara Romawi. Terbuat dari kain wol, toga berbentuk lembaran besar yang dililitkan ke tubuh dengan teknik tertentu. Toga dianggap sebagai simbol status sosial, di mana hanya pria bebas (bukan budak) yang diizinkan memakainya. Jenis toga yang dikenakan juga menunjukkan status sosial seseorang, seperti toga praetexta untuk pejabat tinggi dan toga pura untuk masyarakat umum.

Evolusi Menjadi Tradisi Akademik

Penggunaan toga di dunia pendidikan dimulai pada Abad Pertengahan. Universitas-universitas di Eropa, seperti Oxford dan Cambridge, mulai mengadopsi pakaian seremonial ini untuk menonjolkan nuansa formalitas dan intelektualitas. Toga akademik kemudian berkembang dengan berbagai warna dan desain, mencerminkan jenjang pendidikan atau fakultas tertentu.


Filosofi dan Makna di Balik Toga

Toga bukan sekadar pakaian, tetapi juga simbol penting yang sarat makna. Berikut adalah beberapa filosofi di balik toga:

  1. Kesetaraan
    Dalam upacara kelulusan, semua peserta mengenakan toga yang seragam. Hal ini mencerminkan kesetaraan antarindividu, terlepas dari latar belakang sosial, budaya, atau ekonomi mereka.
  2. Pencapaian Akademik
    Toga melambangkan keberhasilan dalam menempuh pendidikan, sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan dedikasi dan kerja keras.
  3. Tradisi dan Warisan
    Toga menghubungkan generasi masa kini dengan masa lalu, menghormati tradisi akademik yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Jenis-Jenis Toga dalam Upacara Kelulusan

Dalam dunia modern, toga memiliki berbagai variasi yang mencerminkan jenjang pendidikan atau institusi tertentu. Berikut beberapa jenis toga yang umum digunakan:

1. Toga Sarjana

Toga untuk lulusan jenjang sarjana biasanya sederhana dengan warna hitam polos. Tali rumbai (tassel) pada topi mortarboard sering digunakan untuk menunjukkan status kelulusan.

2. Toga Magister

Untuk lulusan pascasarjana, toga biasanya dilengkapi dengan hiasan tambahan seperti lengan yang lebih lebar dan warna khusus pada selempang yang melambangkan fakultas mereka.

3. Toga Doktoral

Toga ini biasanya lebih mewah dengan warna yang mencolok, seperti merah atau biru tua. Terdapat tambahan seperti jubah beludru dan hiasan emas, menandakan prestise gelar doktor.


Bagaimana Toga Digunakan di Indonesia?

Di Indonesia, toga menjadi bagian tak terpisahkan dari prosesi wisuda. Universitas-universitas biasanya memiliki desain toga yang unik dengan kombinasi warna tertentu untuk mewakili identitas institusi. Tali rumbai pada topi mortarboard sering digeser dari kiri ke kanan sebagai tanda resmi kelulusan.

Selain itu, toga juga digunakan dalam berbagai konteks budaya, seperti acara adat atau seni pertunjukan, meskipun dengan desain dan tujuan yang berbeda dari toga akademik.


Tips Memakai Toga dengan Benar

Memakai toga untuk pertama kalinya mungkin terasa sedikit rumit. Berikut adalah beberapa tips agar Anda tampil percaya diri dalam acara wisuda:

  1. Pilih Ukuran yang Tepat
    Pastikan toga tidak terlalu panjang atau pendek agar nyaman dikenakan.
  2. Kenakan Pakaian Formal di Dalamnya
    Toga sering dilengkapi dengan pakaian formal seperti kemeja putih dan dasi untuk pria, atau blus dan rok untuk wanita.
  3. Atur Topi Mortarboard dengan Tepat
    Pastikan mortarboard tidak miring dan tali rumbai menggantung di sisi yang benar.
  4. Cek Sebelum Acara
    Lakukan percobaan mengenakan toga sebelum acara untuk memastikan semuanya pas dan rapi.

Fakta Menarik tentang Toga

  1. Toga Bukan untuk Wanita di Roma Kuno
    Pada masa Romawi, wanita biasanya tidak mengenakan toga kecuali mereka berasal dari kalangan tertentu seperti pelacur atau wanita yang dihukum.
  2. Warna Toga Menentukan Status Sosial
    Warna ungu dalam toga Romawi kuno adalah simbol kekuasaan dan hanya boleh dikenakan oleh kaisar.
  3. Toga Modern untuk Wisuda Dimulai di Inggris
    Tradisi mengenakan toga pada upacara wisuda dimulai dari Universitas Oxford dan Cambridge, lalu menyebar ke seluruh dunia.

Tinggalkan komentar